Komisi VII Dukung Upaya Pengembangan KIM
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI meninjau KIM di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/2/2022). Foto: Dep/nvl
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon mendukung upaya pengembangan dan perbaikan Kawasan Industri Medan (KIM) agar tidak kalah maju dan mampu bersaing dengan kawasan industri milik swasta. Salah satu persoalan yang kini dihadapi KIM terkait masalah banjir yang kerap terjadi dalam area kawasan industri.
"Kalau kita lihat KIM ini adalah termasuk kawasan industri awal milik BUMN, dan sudah termanfaatkan kurang lebih sekitar 80 persen. Hanya memang yang harus kita dukung adalah pengembangan-pengembangan selanjutnya," kata Dony usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI meninjau KIM di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/2/2022).
Politisi PDI-Perjuangan itu mengatakan, kawasan-kawasan industri swasta sudah mulai dengan konsep 4.0 oleh karenanya kawasan industri milik negara juga harus mempersiapkan diri untuk bisa mengikuti perkembangan jaman. "Mereka harus siap untuk maju ke arah itu, dan ini harus kita dukung termasuk bagaimana mencarikan jalan keluar dari masalah banjir yang dialami mereka," ujarnya.
Dony menyampaikan, Komisi VII DPR akan melanjutkan permasalahan banjir di KIM tersebut dengan berkoordinasi bersama Komisi V DPR, untuk selanjutnya bisa ditindaklanjuti kepada Kementerian PUPR yang merupakan mitra kerjanya. "Karena ini adalah awal dari adanya kawasan industri di Sumatera, jadi memang saya berharap ada pengembangan yang maju untuk mengikuti perkembangan zamannya dan fasilitasnya juga sesuai dan sama seperti dengan kawasan kawasan industri yang baru," imbuhnya.
Dony berharap ada pemanfaatan yang lebih maksimal dari sisi bisnis di KIM. "Kali ini Perusahaan Gas Negara juga sudah masuk, namun memang masih ada beberapa tuntutan yakni terkait masalah harga gas dan industrinya bisa masuk di dalam tujuh kategori yang boleh menerima harga gas 6 dollar AS. Mereka harus cepat bergabung dengan Kementerian Perindustrian untuk mengusuikan agar mereka mendapatkan harga gas yang sesuai dengan Perpres," kata Dony.
Selain itu ia berharap Industri besar bisa ikut mendukung dan membina industri-industri kecil agar dapat berkembang menjadi industri yang besar nantinya. "Saya berharap ada industri-industri baru, dan perusahaan-perusahaan besar yang ada di situ bisa menjadi bapak asuh untuk industri kecil yang akan berkembang. Jadi mereka membina industri kecil dan kebutuhan yang menunjang industri mereka supaya mereka juga menjadi besar. Jangan dikuasai oleh industri besar itu sendiri maka tidak akan berkembang. Saya harap usaha lokal ataupun usaha industri kecil bisa masuk kesitu dengan bapak asuh yang dilakukan oleh industri-industri yang besar," pungkas legislator dapil Jawa Barat XI itu. (dep/sf)